Select Menu

Ads

Technology

Circle Gallery

News

» »Unlabelled » Laporan Observasi Oseanografi (KAWASAN KRUENG LAMNYONG DAN UJONG BATEE)



Laporan observasi oseanografi
KAWASAN KRUENG LAMNYONG DAN UJONG BATEE


DI SUSUN OLEH :

NAMA      : TAQWIM HIDAYAH
NIM           : 1106101040007
UNIT         : B


Dosen Pembimbing,
( Drs. Hasmunir, M. Si )



`



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2012 - 2013



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kepada Allah Maha Pengasih karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya jualah laporan observasi oseanografi ini dapat terselesaikan. Demikian juga shalawat dan salam saya sampaikan kepada Nabi Muhammad saw,yang telah mengarahkan manusia ke jalan hidup yang benar.
            Laporan  ini saya buat sebagai pelengkap dari mata kuliah Oseanografi dan dengan mengikuti syarat-syarat seperti yang telah dianjurkan oleh bapak. Semoga dengan hadirnya Laporan Oseanografi yang pertama ini dapat membuat kami lebih mahir lagi dalam membuat Laporan ke depannya.
            Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan. Dan akhir kata Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak karena sudah membimbing saya selama ini. Dan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak apabila didalam laporan ini terdapat kata-kata yang salah dan yang tidak seharusnya dipakai. Karena Saya juga sedang dalam proses pembelajaran, sudi kiranya Bapak dapat memaafkan kami dan membimbing saya lagi agar saya dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi untuk seterusnya.


Darussalam, 5 Februari 2013
Penulias,



Taqwim Hidayah
NIM. 1106101040007





DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.    Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.     Tujuan...................................................................................................................... 2
C.     Alat dan Bahan........................................................................................................ 2
D.    Tempat, Waktu dan Tanggal................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3
BAB III PEMABAHASAN............................................................................................... 4
A.    Pengertian Oseanografi........................................................................................... 6
B.     Penelitian di Kawasan Krueng Lamnyong.............................................................. 8
1.      Alat Mengukur Salinitas.................................................................................... 8
2.      Termometer Infraret.......................................................................................... 9
3.      Refrakto Meter.................................................................................................. 10
4.      Anemometer...................................................................................................... 12
5.      Sechi Disk.......................................................................................................... 12
6.      pH Meter .......................................................................................................... 14
C.     Kawasan Ujong Batee............................................................................................. 15
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 23



OBSERVASI OSEANOGARFI

1.      Judul observasi                        :     menggunakan alat pengukur oksigen (Dissolved Oxsigen), alat mengukur salinitas, alat mengukur PH baik yang manual ataupun alat yang di gunakan secara digital, kemudian adapula kami melihat cara kerja dari alat anemometer, infared thermometer di kawasan jembatan lamnyong dan ujung bate.

2.      Hari/tanggal Observasi            :     Minggu, 30 Desember 2012

3.      Tujuan Observasi                    :    
1)      Memahami lebih luas pengertian dari Oseanografi.
2)      Mengenal alat dan bahan yang tersedia.
3)      Menggunakan alat pengukur oksigen ( Dissolved Oxsigen), alat mengukur salinitas, alat mengukur PH baik yang manual ataupun alat yang di gunakan secara digital, kemudian adapula kami melihat cara kerja dari alat anemometer, infared thermometer.
4)      Mengamati perairandi kawasan jembatan lamnyong dan ujung bate.




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Oseanografi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki tentang keadaan laut-laut di permukaan bumi, yang pada dasarnya dapat digolongkan kedalam 3 bidang penelitian yaitu:Mengenai luas dan batas-batas serta kedalaman dasar samudera, Mengenai gerakan-gerakan air laut, yang diantaranya gerakan gelombang air laut, grtakan arus laut dan gerakan pasang surut air laut, Mengenai sifat-sifat fisik serta kimia air laut.
Study tentang oseanogarafi merupakan salah satu wahana untuk lebih memperdalam ilmu lingkungan karena besarnya peran serta laut terhadap siklus dan dinamika lingkungan hidup. Laut merupakan sumber kontribusi terbesar dalam tata system hidrologi. Namun, tidak hanya sampai pada batasan itu karena laut memiliki keunikan dibandingkan dengan sumber air lain yaitu komponen dasar penyusun air laut berupa zat-zat kimia mikro maupun makro. Oleh karena itu perlu suatu kajian tentang laut, komponen penyusunnya, dan pergeseran stabilitas kelautan.
Dengan menggunakan alat pengukur oksigen (Dissolved Oxsigen), alat mengukur salinitas, alat mengukur PH baik yang manual ataupun alat yang di gunakan secara digital, kemudian adapula kami melihat cara kerja dari alat anemometer, infrared thermometer maka akan  membantu kita di dalam perencanaan pelabuhan dan perencanaan abrasi pantai.

1.      Situasi dan Kondisi kawasan jembatan lamnyong dan ujung bate
Kawasan wisata tanoh unsyiahadalah salah satu objek wisata yang ada di Aceh Besar,objek wisata ini sering dikunjungi pada hari-hari libur,sebagian pengunjung berasal dari masyarakat sekitar Aceh Besar, Kota Banda Aceh dan bahkan juga ada pengunjung yang datang dari luar Aceh, fasilitas dikawasan wisata tanah unsyiah ini sudah sedikit mendukung  dengan sudah adanya kios-kios dan sumur mandi di kawasan tersebut, dan juga sarana transportasi sudah sangat mendukung karena kawasan ini berada di pinggir jalan raya.

1.                                          Mekanisme Kerja Team
Pada hari Minggu tepatnya tanggal 30Desember 2012 kami mahasiswa geografi unsyiah melakukan observasi ke kawasan jembatan lamnyong dan ujung bate untuk menggunakan alat pengukur oksigen  (Dissolved Oxygen), alat mengukur salinitas, alat mengukur PH baik yang manual ataupun alat yang di gunakan secara digital, kemudian kami juga melihat cara kerja dari alat anemometer, infared thermometer.DIkawasan wisata tanah unsyiah, langkah pertama yang kami lakukan adalah mendengar arahan dari pihak berwajib setempat dan juga dari dosen yang bersangkutan tentang bagaimana sistem kerja dan memahami situasi dan kondisi daerah setempat.Setiap ketua kelompok yang telah ditunjukkan membimbing anggota kelompoknya masing masing tentang sistem kerja team dan kekompakan serta tanggung jawab tiap ketua terhadap anggota team.Salah satu pesan yang harus sangat diindahkan oleh setiap observatir adalah agar tidak mandiuntuk mencegahhal-hal yang tidak diinginkan.Dikarenakan ombak ketika kami dating, sangat besar dan sangat berhaya untuk mandi di laut. Setelah itu kami bergerak satu per satu kelompok untuk mendengar dan mengikuti arahan dari asisten lab.fakultas mipa, sedangkan kelompok yang lain bisa bersantai sejenak untuk menikmati keindahan alam.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Osean yang berarti lautan atau samudra adalah subdivisi dari massa air yang luas terletak diantara kontinen-kontinen. Bagian yang lebih kecil dari Osean disebut Sea Dalam bahasa latin Oceanus, sedangkan secara harfiah, oseanografi berasal dari bahasa yunani Oceanos yang berarti laut, dan ghrapos yang berarti gambaran atau deskripsi.
Oseanografi dapat didefinikan secara sederhana sebagai ilmu yang mempelajari lautan dan aspek- aspek yang ada di dalamnya. Danau, sungai, air tanah, uap air di atmosfer, samudera merupakan bagian besar dari muka bumi yang dikenal sebagai Hidrosphere
Dengan kata lain Oceanografi itu ialah Scientific study dan explorasi lautan dan laut-laut serta semua aspek-aspek dan fenomenanya. Termasuk sedimen,batuan yang membentuk dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air, serta faktor-faktor tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga dari dalam maupun tenaga dari luar, kehidupan organisma, susunan kimia air laut, serta asal mula terjadinya lautan dan laut-laut purbakala. Oleh karena itu oceanografi dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu mengenai laut yang terdiri dari beberapa cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu geologi, meteorology, biologi, kimia fisis, geofisika, geokimia, gerakan mekanis dan aspek-aspek teoritis yang harus menggunakan ilmu pasti.
Cakupan oseanografi yaitu organisme lsut dan dinamika fluida, tektonik lempeng dan geologi dasar laut, dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik di dalam samudra dan pada batas- batasnya, juga mengenai samudra dan memahami proses di dalamnya, seperti proses biologi, kimia, geologi, meteorology, dan fisika.
Sahala Hutabarat dan Stewart M.Evans (1985: 1), oseanografi dibagi menjadi empat cabang ilmu, yaitu :

1.      Fisika Oseanografi
Fisika oseanografi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan termasuk kejadian-kejadian seperti terjadinya tenaga pembangkit pasang dan gelombang,arus,temperatur air laut, iklim dan sistem arus yang terdapat di lautan.

2.      Geologi Oseanografi
Yaitu yang mempelajari lantai samudra atau litosfer di bawah laut.Ilmu geologi penting artinya bagi kita dalam mempelajari asal terbentuknya lautan, termasuk di dalamnya penelitian tentang lapisan kerak bumi, gunung berapi dan terjadinya gempa bumi. Geologi oseanografi juga menjelaskan struktur dari bebatuan dan bentuk- bentuk fisik dari lautan tersebut, misalnya adanya palung laut, lembah laut, lubuk laut, lembah, dll serta memelajari terjadinya patahan- patahan yang menyebabkan gempa bumi di laut.

3.      Kimia Oseanografi
Kimia oseanografi yaitu ilmu yang berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari air laut itu sendiri.
Misalnya kadar garam yang terdapat dalam air laut, zat- zat kimia yang mencemari, dll. Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.

4.      Biologi Oseanografi
Biologi oseanografi adalah cabang ilmu oseanografi yang sering dinamakan Biologi Laut yang mempelajari semua organisme yang hidup di lautan termasuk binatang-binatang yang berukuran sangat kecil (plankton) sampai yang berukuran besar dan tumbuh-tumbuhan air laut.
Di lautanpun juga terdapat kehidupan seperti di daerah terestial, misalnya fitoplankton, zooplankton, terumbu karang, nekton, bentos, dan lain- lain.

Dari uraian di atas, Oseanografi juga merupakan ilmu lingkungan yang menerangkan semua proses di dalam osean dan interelasi antara osean dengan tanah,udara dan semesta alam sehingga dalam mempelajarinya selain di dalam laborarotium biota juga perlu pergi ke laut dengan kapal-kapal expedisi melihat dan menyelidiki secara nyata.



BAB II
PEMBAHASANA.    PENGERIAN OSEANOGRAFI
Oseanografi berasal dari bahasa yunani, terdidri dari dua kata, yaitu oseano : lautan dan grafos:bentuk. Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari dari padfa lautan, mengenai lautan – lautan di seluruh permikaan bumi.Oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang asal-usul, proses, hasil, serta sumber daya pada laut.
Di laut terdapat 2 (dua) unsur utama, antara lain: unsur biotik dan unsur abiotik. Unsur biotik terdiri dari makhluk-makhluk hidup yang ada di laut.Sedangkan, unsur abiotik terdiri dari energi, gelombang, salinitas, pasang surut, dll.
Air yang terdapat di bumi terbentuk dari 3 (tiga) proses, yakni: kondensasi (pendinginan), perubahan batuan, dan gas yang keluar dari dalam bumi. Laut memiliki 2 (dua) sifat, antara lain sifat fisik dan kimia. Sifat fisik terdiri dari Konduktivitas, salinitas, temperatur, densitas, penetrasi cahaya, warna, tegangan permukaan, piskositas, serta sifat panas.Sedangkan sifat kimia laut ialah sifat kimia air, berupa ikatan antara atom oksigen (O) dan atom hidrogen (H).
Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 3,5%. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya. Sebagai contoh, Laut Mati memiliki kadar garam sekitar 30%. Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik.Yang paling asin adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai.Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadargaram terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.
Oksigen terlarut umumnya berasal dari difusi udara melalui permukaan air, aliran air masuk, air hujan, dan hasil dari proses fotosintesis plankton atau tumbuhan air. Oksigen terlarut merupakan parameter penting karena dapat digunakan untuk mengetahui gerakan massa air serta merupakan indikator yang peka bagi proses-proses kimia dan biologi .
Kadar oksigen yang terlarut bervariasi tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian dan musiman, tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massaair, aktivitas fotosintesis, respirasi, dam limbah (effluent) yang masuk ke badan air. Peningkatan suhu sebesar 1oC akan meningkatkan konsumsi oksigen sekitar 10.     
Menurut Boyd (1990), jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh organisme akuatik tergantung spesies, ukuran, jumlah pakan yang dimakan, aktivitas, suhu, dan lain-lain. Konsentrasi oksigen yang rendah dapat menimbulkan anorexiastress, dan kematian pada ikan. Menurut Swingle dalam Boyd (1982), proses reproduksi dan pertumbuhan ikan akan berjalan dengan baik, bila dalam suatu kolam kandungan oksigen terlarut sama dengan atau lebih besar dari 5 mg/L.

B.     ALAT – ALAT YANG DI TELITI DALAM PRAKTIKUM SERTA CARA KERJA ALAT

1.      Alat  pengukuran PH
1)      Alat yang di pakai secara digital(PH meter)
PH meter         : untuk mengukur kadar asam basa.Namun alat ini sudah langsung diterjemahkan dalam hasil digital.

Cara pemakaian           :
v  Ambilah sampel air laut untuk di teliti.
v  Celupkan alat kedalam  air laut yang sudah di ambil.
v  Tekan tombol power lalu letakkan batang pH meter digital ke air laut.
v  Perhatikan angka yang di tunjukkan sebelum dan sesudah pencelupan.
v  Maka data akan dihasilkan setelah data akan bertahan pada titik akhir perjalanan dan di hasilkan dalam satuan PH.

Untuk mengkalibrasi alat digunakan buffer (larutan penyangga) dengan pH 4,01 – 7,00.





(Gambar.pH meter digital)
Catatan:
  1. Alat ini di lengkapi dengan dua sensor : ph dan suhu.
  2. Nornal : 7 – 8,5 .
  3. Hasil : 82,78 (basa).

CIMG0648CIMG0649CIMG0642CIMG0642

2.      Alat Mengukur Kecepatan Angin (Anemometer)
Adalah alat untuk mengukur kecepatan angin (m/s).Anemometer ada dua jenis,yaitu:
1)      Anemometer Portable (dapat dibawa)
Dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan angin

Cara Pemakaian          :
1.      Hidupkan sensor
2.      Kemudian letakkan alat menghadap ke arah angin
3.      tekan tombol power lalu hasilnya akan dihasilkan dalm satuan knot.
4.      Untuk mengubah satuan knot menjadi satuan m/s maka menekan tombol hold lalu ditahan sampei satuan berkedap kedip, maka satuan tadi akan berubah.
5.      Sedangkan untuk mengukur suhu, tekan tombol rec, lalu hasilnya akan dihasilkan dalam satuan 0C.
CIMG0643CIMG0644






2)      Datalogging/Printing Anemometer
Menyimpan data dengan cara menyalurkan data ke komputer. Mencetak data dengan cara mencetak data dalam bentuk kertas.
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadargaram terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%.
Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.

Faktor – faktor yang mempengaruhi salinitas,yaitu :
·         Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
·         Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
·         Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.

1)      Refakto Meter
Alat ini berfungsi untuk mengetahui tingkat salinitas air laut degan mengamati tingkat penguapan. Semakin tinggi tingkat penguapan semakin besar tingkat salinitas yang dimiliki suatu kawasan perairan.


Cara pemakaian                       :
v  Pertama-tama ambil sampel air laut.
v  Kemudian arahkan atau terangkan ke matahari untuk dapat melihat  hasil.
v  Hasil akan tertera di sebelah kiri (seperti grafik).

Catatan:
a.      Setelah mengukur dan mengamati alat maka hasil yang didapat adalah 35 /mil sampai 38 / mil
b.      Membersihkan alat menggunakan :
ü  Kalibrasi
ü  Air mineral
ü  Air tawar.
c.       Cahaya matahari hanya sebagai pengatur bekerjanya alat ini.
d.      Hal- hal yang mempengaruhi salinitas:
a)      Stream flow → aliran masa air dari badan sungai , pada muara sungai salinitas berkurang akibat dari bercampurnya air asin dan air tawar(akumulasi).di muara / estvaria percampuran air asin dan air tawar kadar salinitas bisa di lihat tapi sangat lah kecil.
b)      turbulensi→ pengadukan masa air.turbulensi terbagi lagi menjadi :
o   Up welling : terangkat/naiknya massa air dari bawah ke atas permukaan, berpengaruh pada perbedaan densitas.

c)      Run off→aliran bawah permukaan.run off terbagi menjadi:
o   Down welling:densitas lebih tinggi di atas  akan menekan ke bawah .ini sangat lah bermanfaat bagi nelayan , karena unsur –unsur hara terangkat sebagai makanan biota, daerah tersebut menjadi daerah penangkapan ikan.
d)     pretisipasi→jatuhnya air dari atas ke bawah dalam bentuk butiran atau hujan.
e)      evaporasi→penguapan,  pada saat terjadi penguapan maka salinitas air laut akan semakin tinggi.




2)      Marine Saltes
Hidupkan alat, lalu celupkan dalam air laut data akan dihasilkan dalam satuan 0/00/PPT. Alat ini digunakan hanya untuk mengukur kadar garam.



4.      Alat mengukur kadar oksigen ( DO meter)
DO meter adalah singkatan dari Dissolved Oxygen yang difungsikan sebagi alat untuk mengukur kadar oksigen dalam air. ( untuk mengetahui ikan mudah bertahan pada kedalam berapa. ) DO meter adalah alat untuk mengukur kadar oksigen terlarut dalam air. Alat ini agak sedikit sulit penggunaannya karena oksigen yang terdapat dalam air tidak stabil.Adapun yang mempengaruhi jumlah oksigen terlarut dalam air ialah gelombang dan suhu.

Cara kerja alat :
Hidupkan alat, lalu letakkan alat pada segelas air laut. Maka data kadar oksigen akan di hasilkan setelah 3 – 4 detik penyelupan.
       (Gambar Dissolved Oxygen)

5.      Infared Termometer
Termo Infrared merupakan alat yang berfungsi untuk menghitung besarnya suhu dengan menggunakan sinyal-sinyal infra merah untuk mengukurnya pada benda.
Cara kerja alat :
Arahkan alat pada benda yang akan di ukur suhunya, maka datanya akan tampak.
Termometers Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan temperatur. Beberapa contoh, antara lain:
·         Mendeteksi temperature vegetasi atau zat-zat yang terkandung di dasar lautan.
·         Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.
·         Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot.
·         Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi.
·         Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik.
·         Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran.
·         Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll.
·         Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan pengembangan atau quality control pada manufaktur.

           


(Gambar.  Infrared Thermometer)
C.    GELOMBANG
Gelombang adalah energi yang bergerak. Gaya utama yang menyebabkan gelombang untuk bergerak sepanjang udara/air atau di badan air adalah :
n  angin (sebagian besar gelombang permukaan laut)
n  Pergerakan fluida yang memiliki densitas berbeda
n  Pergerakan massa ke dalam laut (reruntuhan es dan longsoran di pantai)
n  Pergerakan dasar laut
n  Tsunami atau gelombang seismic
n  Atraksi gravitasi antara bumi, bulan, dan matahari
n  Pasang Surut (tides)
n  Aktivitas manusia      
n  Riakan dari kapal
n  ledakan

Tipe pecahan gelombang (ombak) yang berbeda tergantung dari kecuraman dasar laut.
§     Jenis – jenis gelombang
a.                   Plugging
Plugging adalah gelombang yang tergolong besar, gelombang ini bisa di manfaatkan untuk berselancar.Gelombsang ini terjadi pada daerah yang berbatasan dengan samaudra.
b.                  Spilling
Spilling adalah gelommbang yang tergolong sedang, dan gelombang ini di daerah yang berpulau – pulau.
c.                   Surgging
Surgging adalah gelombang yang termasuk lebih kecil / landai.





BAB III
PENUTUP

A.                KESIMPULAN
Setelah mengikuti observasi dan eksperimen (penelitian) di kawasan wisata tanah unsyiah saya dapat menarik kesimpulan bahwa pantai tersebut mempunyai pasir berwarna hitam yang mengandung besi , pasir ini dapat menjadi bahan baku untuk pembuatan semen dikarenakan pasir besi mepunyai sifat pengikat . untuk kadar salinitas di kawasan ini setelah di adakan penelitian mendapatkan hasil 35-38 0/00. Sedangkan untuk kecepatan angin yang di ukur dengan anemometer tidak dapat di ukur ,karena kurangnya kecepatan angin yang berhembus . selanjutnyafloating gridatau pengukur kecepatan arus di daerah ini setelah diteliti diketahui hasil 1 m/s . PH (kadar asam) di ketahui 8,245. , sedangkan ph setelah di teliti secara manual menggunakan kertas lakmus di dapatkan hasil 7-8 (basa), Konduktivitas (untuk mengukur daya hantar listrik) di dapatkan hasil50,0 ms/cm, untuk mengukur kadar  O2 yang terlarut di air menggunakan  Deo meter di ketahui hasil 10,1 ms/cm , untuk suhu di daerah ini adalah 28,9 oc .
Jadidi kawasan wisata tanah unsyiah dapat di simpulkan bahwa kawasan ini sangat cocok untuk daerah wisata ,karena arus laut tidaklah terlalu deras . Di sini juga bisa di jadikan sebagai tempat penambangan pasir hitam (besi) karena pasir yang ada di sana sangatlah melimpah.Untuk area pelabuhan di daerah ini kurang cocok karena kedalaman laut yang tidak mendukung (dangkal).
CIMG0636CIMG0638





B.                 SARAN
·                     Kawasan wisata tanah unsyiah adalah kawasan yang sangat indah dan nyaman untuk di jadikan sebagai area untuk berekreasi, jadi untuk sarana dan prasarana di kawasan ini sebaiknya di buat lebih bagus dari yang sekarang, jangan terkesan seadanya dan sembraut tidak jelas seperti sumur mandi, tempat ganti dan wc umum. Dan akses jalan pun sebaiknya di perbaiki yang lebih baik.

·                     Untuk alat dan bahan  oleh asisten mipa pada saat observasi sebaiknya  di praktikkan jangan hanya di perlihatkan  saja kepada anggota observatory, setiap alat harus tahu bagaimana cara pemakaiannya .
·                     Di daerah ini juga bisa di jadikan sebagai tempat penambangan pasir hitam (besi) karena pasir yang ada di sana sangatlah melimpah jadi sebaiknya di manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan semaksimal mungkin, tetapi tetap memperhatikan lingkungan di kawasan tersebut.


  
DAFTAR PUSTAKA

Aria, Oksigen (O2) Terlarut, http://maswira.wordpress.com/2009/05/06/oksigen-o2-terlarut-2/, 27 Maret 2011
                               



About Unknown

WePress Theme is officially developed by Templatezy Team. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
This is the last post.

Tidak ada komentar

Leave a Reply