LAPORAN GEOMORFOLOGI
OBSERVASI DI KAWASAN MATA IE
DAN BABAH DUA
DISUSUN
OLEH :
Nama :
TAQWIM HIDAYAH
NIM : 1106101040007
Unit/Kelas : A
Jurusan Pendidikan
Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Syiah Kuala
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Geomorfologi adalah sebuah studi ilmiah terhadap permukaan Bumi dan
proses yang terjadi terhadapnya. Secara luas, berhubungan dengan landform (bentuk lahan) tererosi dari
batuan yang keras, namun bentuk konstruksinya dibentuk oleh runtuhan batuan,
dan terkadang oleh perilaku organisme di tempat mereka hidup.
Bentuk lahan merupakan bentuk pada permukaan bumi sebagai hasil
perubahan bentuk permukaan bumi oleh proses – proses gemorfologi yang
beroperasi dipermukaan bumi . semua perubahan fisik maupun kimia pada permukaan
bumi oleh tenaga – tenaga geomorfologi. Semua tenaga yang ditimbulkan oleh
medium alam yang berada dipermukaan bumi termasuk di atmosfer . Proses
merupakan perubahan bentuk lahan dalam waktu relatif pendek akibat adanya gaya
eksogen serta waktu perkembangan relatif pendek. Bentuk lahan atau Landform adalah bentukan alam di permukaan bumi
khususnya di daratan yang terjadi karena proses pembentukan tertentu dan
melalui serangkaian evolusi tertentu pula (Marsoedi, 1996).
Sukmantalya (1995), menjelaskan bahwa bentuk lahan merupakan suatu
kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami, memiliki komposisi tertentu
dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi
dimanapun bentuk lahan tersebut terdapat. Lebih lanjut Gunadi (1991)
mengemukakan bahwa berkaitan dengan data bentuk-lahan, tanah, hidrologi, dan
sebagainya, dapat merumuskan alternatif-Alternatif dan strategi pengembangan
guna perencanaan penggunaan lahan. Sedangkan (Way 1973 dalam Zuidam, 1979),
bahwa bentuk lahan adalah kenampakan medan yang dibentuk oleh proses-proses
alami yang mempunyai susunan tertentu dan julat karakteristik fisik dan visual
di mana bentuk lahan itu terbentuk.
Bumi merupakan satu
satunya planet yang memiliki kehidupan di dalamnya. Bumi sebagai sebuah planet
memiliki struktur komposisi, proses yang terjadi padanya dan juga hasilnya
serta materi penyusunnya. Adapun materi penyusun bumi, yaitu berupa mineral dan
batuan.
B. Tujuan
Observasi
1.
Observasi di Mata Ie bertujuan agar
mahasiswa memiliki wawasan pengetahuan tentang bentuk lahan proses pelarutan
secara langsung dengan melihat salah satu hasil bentuklahannya yang berupa
Doline.
2.
Observasi di Babah Dua bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana
bentuk lahan proses struktural serta bagaimana cara menghitung kemiringan
lereng.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pada mata kuliah
geomerfologi, mahasiswa geografi mengadakan penelitian di dua tempat yaitu:
A.
OBSERVASI DI
MATA-IE
1. Dasar Teori
Pengunungan mata ie merupakan daerah dataran tinggi,
hutan yang terdapat di pengunungan ini termasuk tipe hutan tropis. Sebagian
besar dikelilingi oleh banyak tumbuhan yang memiliki ranting yang menjalar
hampir ke seluruh pegunungan serta semak belukar dan tumbuhan berduri yang ada
di dalam kawasan gunung terebut.
Pegunungan ini terjadi
akibat dari proses lipatan yang bersifat denudesional dan kemudian mengalami
proses pengangkatan,dan hal ini di tandai dengan adanya patahan batuan yang ada
di sekitar pegunungan serta bukit terjal yang mengelilinginya. Struktur tanah
yang terdapat di kawasan gunung mata ie merupakan hasil dari pelapukan batuan
yang keras dan belum mengalami pelapukan secara sempurna,sehingga merupakan
tanah yang subur.
Bentuk lahan bentukan asal proses pelarutan
berkembang dengan beberapa syarat sebagai akibat dari proses pelarutan, yakni
sebagai berikut :
1) Terdapat
batuan yang mudah larut,
2) Batu
gamping dengan kemurnian tinggi,
3) Mempunyai
lapisan batuan yang tebal,
4) Terdapat
banyak diaklas (retakan),
5) Pada
daerah tropis basah,
6) Vegetasi
penutup yang lebat.
Menurut
Jenings (1971), karst merupakan suatu kawasan yang mempunyai karakteristik
relief dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh larutan batuannya yang tinggi.
Tektonisme
menjadi faktor penentu pula, sesar (fault) dan kekar (joint) menjadi faktor
yang amat penting. Menurut Faniran dandan jeje (1983), kekar-kekar yang
terdapat pada batuan itu memberikan regangan mekanik, sehingga memudahkan
gerakan air melalui batuan itu. Adanya kekar maupun sesar ini memudahkan
pelarutan di dalam batuan.
Karstifikasi
adalah proses kerja oleh air terutama secara kimiawi, meskipun secara mekanik
pula yang menghasilkan kenampakan-kenampakan topografi karst (Ritter, 1979).
Proses geomorfik yang penting yang bekerja di daerah berbatu gamping adalah
pelarutan. Katalisator yang penting dalam pelarutan itu adalah air hujan dan
karbondioksida. Karbondioksida (CO2) larut di dalam air membentuk
asam karbonat (H2CO3) yang bereaksi dengan kalsium
karbonat (CaCO3) membentuk kalsium bikarbonat yang merupakan larutan berair.
Bentuk
lahan karst dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yakni bentuklahan negatif dan
bentuk lahan positif. Bentuk lahan negatif terdiri dari: Doline, Uvala, Polje,
Blind Valley. Sedangkan bentuklahan positif terdiri dari: Kygelkarst dan
turmkarst. Dalam hal ini saya akan menjelaskan sedikit ulasan tentang bentuk
lahan negatif khususnya Doline karna menyangkut dengan materi observasi.
Doline
merupakan suatu istilah yang mempunyai banyak sinonim antara lain. Sink,
sinkhole, cockpit, blue hole, swallow hole, ataupun cenote. Doline itu sendiri
diartikan oleh Monroe (1970) sebagai suatu ledokan atau lobang yang berbentuk
corong pada batugamping dengan diameter hingga 1 km dan kedalamannya dari
beberapa meter hingga ratusan meter.
2. Mekanisme Observasi
1) Mahasiswa
dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 10 orang per kelompok.
2) Mahasiswa
dibimbing mengikuti asisten observasi mendaki perbukitan kawasan Mata Ie.
3) Mahasiswa
mengamati dan mengukur kedalaman Doline dengan meteran gulung yang sudah diberi
pemberat di ujungnya serta mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
Doline tersebut.
3. Hasil Observasi
Doline yang terdapat di kawasan mata ie memiliki
lebar sekitar 10 m dengan kedalaman lebih kurang 15,6 m. Dasar dari doline
tersebut gelap disebabkan cahaya matahari yang tertutup pohon dan doline
tersebut cukup dalam sehingga matahari tidak mencapai dasar Doline.
Doline yang
terdapat di kawasan mata ie tersebut terbentuk akibat gerusan air pada batuan
kapur yang mengakibatkan terbentuknya lubang/ledok tersebut. Lubang tersebut
terdapat air yang terhubung dengan gua-gua bawah tanah disekitarnya.
B. OBSERVASI DI BABAH DUA
1. Dasar Teori
1)
Proses
struktural
Bentuklahan struktural terbentuk karna adanya proses
endogen yang disebut proses tektonisme atau diatropisme. Proses ini meliputi
pengangkatan, penurunan, dan pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk struktur
geologi yaitu lipatan dan patahan.
Bentuklahan
ini ditentukan oleh tenaga endogen yang menyebabkan terjadinya deformasi
perlapisan batuan dengan menghasilkan struktur lipatan, patahan, serta
perkembangannya.
Bentuklahan
ini dicirikan oleh adanya perlapisan batuan yang mempunyai perbedaan ketahanan
terhadap erosi. Akibat adanya tenaga endogen tersebut maka terjadi deformasi
sikap (attitude) perlapisan batuan yang semula horizontal menjadikan miring
atau bahkan tegak dan membentuk lipatan. Penentuan nama suatu bentuk lahan
struktural pada dasarnya didasarkan pada sikap perlapisan batuan (dip dan
strike).
Disamping
itu tenaga penyebab terjadinya bentukan struktural ini dapat berupa tekanan
dari lapisan diatasnya yang tebal ke arah vertikal (bawah) sehingga massa
sedimen yang lemah dan lunak dibawahnya tertekan. Apabila terdapat adanya
bagian lapisan yang lemah akan terjadi penggelombangan ke arah atas karna
terdesak oleh tekanan yang ada disekitarnya.
2)
Proses
Marin
Bentuklahan
proses marin dimaksudkan bentuklahan yang diakibatkan oleh adanya kegiatan
gelombang dan arus laut yang membawa material sedimen laut dan diendapkan pada
suatu mintakat yang dipengaruhi oleh gelombang dan arus tersebut.
Perbedaan utama
kenampakan bentuk lahan ini pada suatu kondisi apakah pantai berbatu, pantai
penghalang, pantai berpasir, pantai berlumpur atau lagun. Pada mintakat delta
bentukan asal proses marin berhubungan erat dengan bentuklahan bentukan proses
fluvial. Bentuklahan proses marin antara lain:
a. platform
(rataan pasang surut)
b. cliff
dan notch
c. spit
(lidah gosong pasir laut)
d. ledok
antara beting pasir laut
e. hamparan
lumpur (mudflat)
f. dataran
pantai
g. gisik
h. beting
gisik
i.
tombolo
j.
dataran aluvial pantai
k. teras
marin
l.
lagun
2. Mekanisme Observasi
1) mahasiswa
mengamati bagaimana bentuk lahan struktural pada tebing di babah dua sambil
mendengarkan penjelasan tentang proses tersebut dari dosen pembimbing.
2) Mahasiswa
melakukan pengujian larutan HCl yang diteteskan pada batuan disekitar tersebut
untuk mengetahui apakah mengandung kapur atau tidak.
3) Mahasiswa
melakukan pengukuran kemiringan lereng dengan cara sebagai berikut:
·
Mencari
tempat untuk mengukur kemiringan lereng.
·
Menyediakan
dua potong kayu, salah satu dari kayu tersebut ditancapkan paku di tegah salah
satu sisi tersebut. Dan salah satu lagi diletakkan diatas bidang (permukaan
pasir/lereng) yang akan diukur, sebagai titik acuan tau titik koordinat
penghitungan kemiringan lereng pada garis pantai.
·
Menggariskan
kayu tersebut dengan panjang garis tersebut 30 cm lalu mengikat sehelai benang
pada paku yang sudah ditancapkan tadi, lalu di ujung tali tersebut di ikat satu
paku lagi melihat keseimbangan pada tali dengan garis pada kayu tersebut.
·
Selanjutnya
kita meletakkan kayu secara horizontal dan vertikal untuk mencari sudut
kemiringan lereng, dengan titik koordinat pada kedua buah balok tersebut.dengan
melihat ukuran pada busur yang di letakan di antara kedua sudut kayu tersebut.
·
Setelah
kita melihat ukuran pada sudut tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap sudut
(kemiringan lereng) berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
·
Ukur berapa besar kemiringan lereng
dengan menggunakan rumus
h
|
x
|
|
3. Hasil Observasi
1) Bentuklahan
proses struktural terdapat di kawasan babah dua berupa tebing bebatuan yang
menggantung yang juga diakibatkan oleh adanya pelapukan batuan dan tenaga
gravitasi.
2) Batuan
di kawasan babah dua mengalami sesar yang diakibatkan tekanan yang cukup kuat
dari dalam.
3) Terdapat
gua didalam tebing batuan ini yang banyak ditemukan stalagmit dan stalagtit
yang dihuni oleh kelelawar dan beberapa
hewan nocturnal lainnya.
4) Kemiringan
lereng di kawasan babah dua ini bervariasi mulai dari 100 hingga 600
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Doline
yang terdapat di kawasan mata ie tersebut terbentuk akibat gerusan air pada
batuan kapur yang mengakibatkan terbentuknya lubang/ledok
2. Doline
pada kawasan mata ie merupakan bentuk lahan hasil proses pelarutan/karst.
3. di
kawasan babah dua merupakan daerah dengan bentuklahan hasil proses dari marin
dan struktural.
4. Batuan-batuan
yang menggantung di tebing babah dua diakibatkan karna adanya pelapukan dan
pengaruh gravitasi sehingga batuan yang lebih tua jatuh.
5. Terdapat
gua didalam tebing batuan di babah dua dan nanyak terdapat stalagmit dan
stalagtit yang dihuni oleh kelelawar dan
hewan nocturnal lainnya
6. Kemiringan
lereng di kawasan babah dua bervariasi mulai dari 100 hingga 600
B.
SARAN
Di kawasan mata ie
sumber air sudah dimanfaatkan sebagai pemenuhan mayarakat kota Banda Aceh dan
Aceh Besar. Namun, diperlukan usaha penjagaan hutan yang lebih serius agar
sumber-sumber air di daerah tersebut tidak hilang.
Sedangkan di kawasan
Babah Dua sangat potensial sebagai daerah wisata dan disini sudah terdapat
beberapa Bungalow yang cukup baik, hanya saja infrastruktur pendukung lainnya
seperti jalan dan pengelolaan pantainya harus lebih diperhatikan, begitu pula
dengan marketing yang harus lebih digencarkan agar lebih banyak menarik
wisatawan ke tempat ini.
GAMBAR
HASIL OBSERVASI
DAFTAR PUSTAKA
Hasmunir.
2011.Geomorfologi. Banda Aceh.Unsyiah.
Sujosumarto.1977.Proses-proses bentuklahan alami.Jakarta.
Asikin,
sukendar.Geologi Struktur Indonesia.geologi ITB.
A Beginner's Guide to Bet on Slots at Goyang Casino
BalasHapusBefore starting with 엠비 션 주소 a gambling game, 승인전화없는 가입머니 the casino is not your first bet. Goyang Casino offers a wide range of 태평양먹튀 different 졸리다 games that 홀덤족보 are easy to find. They are